Jakarta –
Mohammad AhsanPasangan ganda putra Indonesia yang biasa berpasangan dengan Henry Setiawaningin hidup 2023 dengan lebih menyenangkan.
Seperti diketahui, penghitungan poin dan peringkat Olimpiade Paris 2024 akan dimulai pada 1 Mei 2023 hingga 28 April 2024. Turnamen yang poinnya masuk perhitungan adalah Piala Thomas & Uber, Piala Sudirman, kejuaraan dunia, BWF Tour tahap ke-2, hingga event internasional yang diakui BWF sebagai bagian dari daftar peringkat dunia.
Namun, Ahsan tampaknya tidak terlalu memikirkannya. Dia secara pribadi ingin menjalani setiap turnamen dengan lebih santai.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Saya sendiri tidak memikirkan itu (untuk kualifikasi Olimpiade) ya. Nikmati saja, ya jalani saja,” kata Ahsan kepada detikSport, Rabu (28/12/2022).
“Jadi tidak terlalu besar, bisa masuk syukuran, kalau tidak (masuk) ya jalani saja. Sebisa mungkin. Yang terpenting kita memiliki tanggung jawab kepada diri kita sendiri, kepada mitra dan sponsor kita,” imbuhnya.
Bukan tanpa alasan Ahsan mengatakan hal itu. Dia dan Hendra sudah tidak muda lagi. Pada BWF musim 2023, Hendra genap berusia 39 tahun pada 25 Agustus, sedangkan Ahsan genap berusia 35 tahun pada 7 September.
“Yang pasti tahun depan akan lebih sulit karena usia, lawan semakin bagus, tapi kami akan menjalaninya. Alasan (live) tahun ini sama, saya pikir lawan kami sudah bagus, mereka bagus. makin tua, tapi masih bisa (bersaing),” ujarnya.
“Kami bisa memasuki babak final turnamen besar. Kami juga tidak menyangka. Tapi kami berusaha keras karena kami memiliki tanggung jawab. Kami bermain untuk enjoy, tidak santai, itu tetap tanggung jawab. Jadi (musim 2023) saja jalani saja,” tegas Ahsan.
Ahsan dan Hendra sudah dua kali mengikuti Olimpiade. Dari keduanya, The Daddies kalah dalam perebutan medali perunggu melawan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia) di Olimpiade Tokyo 2020. Mereka kalah 21-17, 17-21, 14-21. Sementara di Olimpiade 2016, keduanya terhenti di fase grup setelah mengalami dua kekalahan dan satu kemenangan.
(mcy/krs)