Jakarta –
Militer Israel diprediksi mengalami kesulitan besar menjinakkan terowongan Hamas, yang diklaim sepanjang 500 kilometer. Avi Issacharoff, wartawan dan pembuat serial televisi tentang Gaza, menyebut infrastruktur terowongan itu sulit dibayangkan.
“Terowongan itu sangat padat, sebuah sistem sangat besar yang memungkinkan Hamas membawa orang dan sandera, juga sepeda motor, artileri, roket dan semua hal yang bisa Anda imajinasikan,” katanya seperti dikutip detikINET dari Times of Israel, Selasa (7/11/2023).
Menurutnya, dari kunjungannya beberapa kali sebagai jurnalis, jaringan terowongan itu berada di seluruh Jalur Gaza. “Mereka (Hamas) semuanya di bawah tanah, di bawah rumah-rumah di Kota Gaza,” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentara Israel sendiri berusaha menghancurkan terowongan Hamas walau diprediksi akan menemui banyak kesulitan. Pejuang Hamas bisa menyerang dan langsung bersembunyi di jaringan terowongan yang membentang luas. Tentara Israel pun tidak bisa sembarangan masuk ke bawah atau menjadi sasaran empuk.
“Sebagian besar doktrin militer menyarankan untuk tidak mengirim tentara ke dalam terowongan. Mengapa? Karena risiko yang sangat tinggi dari lingkungan bawah tanah dengan tentara di dalamnya,” kata Dr Daphné Richemond-Barak, pakar perang bawah tanah yang mengajar di Universitas Reichman di Israel. .
“Anda perlu mengembangkan peralatan khusus untuk prajurit Anda. Mereka perlu mendapatkan oksigen, mereka perlu mendapatkan pelatihan khusus, mereka perlu diperiksa secara khusus untuk lingkungan yang sesak dan terbatas seperti ini,” paparnya.
Jika mereka berani pergi ke sana, para ahli mengatakan mereka mungkin akan mengirimkan robot darat dan drone terlebih dahulu untuk mencari tahu tentang situasinya dan memprediksi apa yang akan terjadi.
Simak Video “Warga Gaza Mulai Mengungsi ke Selatan Buntut Ancaman Israel”
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fay)