Jakarta –
Satgas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) terus mengejar utang-utang milik putra-putri Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto. Utang itu terkait dana bantuan yang mereka terima pada 1997-1998.
Kementerian Keuangan membeberkan nama anak Presiden ke-2 RI, Soeharto, yang masih memiliki utang negara. Siapa pun?
1. Suharto bertanya
Satgas BLBI telah memanggil Siti Hardijanti Rukmana (Tutut Suharto) terkait utang negara yang belum dibayar sebesar Rp 700 miliar. Gugatan itu hanya dihadiri oleh pengacaranya.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Dirjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban mengatakan, dalam pertemuan itu, tidak ditemukan kesepakatan pembayaran utang.
“Kami sudah panggil (Tutut Suharto), pengacaranya datang. (Hasilnya) belum ada kesepakatan,” kata Rio dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (20/6/2023) kemarin.
Adapun perusahaan yang masih memiliki utang kepada negara dan terafiliasi dengan Tutut Suharto adalah PT Citra Bhakti Margatama Persada, PT Citra Mataram Satriamarga Persada, dan PT Marga Nurindo Bhakti.
“Saya tidak ingat detailnya (utangnya) karena ada juga dolar AS, jumlahnya sekitar Rp 700 miliar,” kata Rio.
Rio mengatakan Tutut Suharto tidak memberikan jaminan apapun kepada negara sehingga pemerintah tidak bisa menyita aset untuk membayar utang. Oleh karena itu, aset terkait lainnya sedang diselidiki.
“Ketiga perusahaan ini tidak ada jaminan. (Aset lain) sedang diinvestigasi. Seperti debitur lain yang aset lainnya sudah kita lihat, kita juga lihat. Waktu kita tidak banyak,” ujarnya.
2.Tommy Soeharto
Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto tercatat masih berutang kepada negara Rp 2.612.287.348.912,95 atau Rp 2,61 triliun. Aset yang terkait dengannya juga disita karena tidak ada itikad baik darinya untuk membayar utang BLBI.
Dalam waktu dekat Satgas BLBI akan kembali melelang aset PT Timor Putra Nasional (TPN) milik Tommy Soeharto yang disita pemerintah negara. Aset tersebut sebelumnya sudah tiga kali dilelang, namun selalu tidak ada peminat (TAP).
Rio mengatakan, aset Tommy Soeharto akan dilelang kembali dengan harga yang lebih murah dari sebelumnya. Sayangnya, belum diketahui kapan akan dilaksanakan.
“(Aset Tommy Suharto) akan dilelang lagi. Tentu saja evaluasi akan melihat hasil lelang sebelumnya, akan dilakukan penyesuaian agar bisa dijual,” kata Rio yang juga Satgas BLBI Angkatan.
Sebelumnya, lelang terakhir aset Tommy Soeharto digelar pada 17 Juni 2022. Pemerintah menurunkan nilai batas atau harga minimal barang jadi menjadi Rp 2,06 triliun, dari nilai lelang pertama Rp 2,425 triliun dan lelang kedua Rp 2,15 triliun. Demikian pula, besaran uang jaminan ditetapkan Rp 420 miliar, dari sebelumnya Rp 1 triliun pada lelang pertama dan Rp 430,2 miliar pada lelang kedua.
Dengan kondisi seperti ini diakui tidak mudah menemukan pembeli yang rela mengeluarkan uang dengan biaya sebesar itu. Untuk itu, Satgas BLBI akan dilelang kembali dengan harga yang lebih rendah.
Rio menyatakan pelelangan kembali aset Tommy Suharto akan tetap dilakukan secara gabungan yang terdiri dari 4 bidang tanah yaitu SHGB No.3/Kamojing seluas 518.870 m2 atas nama PT Timor Industri Components di Desa Kamojing, SHGB No.4/Kamojing seluas 530.125.526 m2 atas nama PT KIA Timor Motors di Desa Kamojing, SHGB No 5/Cikampek Pusaka seluas 100.985,15 m2 atas nama PT KIA Timor Motors di Kampung Cikampek Pusaka, dan SHGB No. 22/Kalihurip dengan luas 98.896.700 m2 atas nama PT KIA Timor Motors di Desa Kalihurip.
“Kalau misalnya kita pisahkan surat-suratnya, kita harus bongkar dan itu memakan waktu. Jadi kita coba lelang lagi dengan penyesuaian harga,” kata Rio.
(ed/ed)