Rautan Paser Utara – –
Pemerintah terus mengakselerasi pembangunan infrastruktur dasar di ibu kota negara nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Untuk menuju lokasi IKN, direncanakan ada tiga jalur yang bisa ditempuh masyarakat.
Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Sumadilaga menjelaskan, saat ini masyarakat dapat menempuh jalur termudah melalui tol Balikpapan-Samarindah (Balsam) dan jalan nasional Samboja-Sepaku.
Perjalanan dua arah ke IKN memakan waktu 2 jam. Waktu tempuh adalah jarak dari Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan ke IKN. Akses tol Balsam melalui Gerbang Tol Manggar.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Sekarang jalan harus memutar ya, 2 jam lagi. Kalau dari bandara masuk pintu tol Manggar, lalu belok sini, keluar tol IKN di km 38, menuju kawasan KIPP, ” dia berkata. ujar saat meninjau pembangunan infrastruktur IKNJumat lalu (13/1).
Detikcom berkesempatan menjajal IKN pada Jumat 13 Januari 2023, tepatnya ke Kawasan Pusat Pemerintahan (KIPP). Perjalanan dimulai dari Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan pada pukul 8.30 WITA menuju Gerbang Tol Manggar yang memakan waktu sekitar 15 menit.
Kemudian, masuk Tol Balikpapan-Samarindah (Balsam) dan keluar melalui pintu tol IKN di KM 38 yang memakan waktu 30 menit. Sepanjang pagi perjalanan, tol masih cukup sepi.
Perjalanan dilanjutkan melalui jalan nasional bernama Jalan Samboja-Sepaku. Jalan negara cukup mulus dengan kontur jalan aspal beton. Namun akses jalan negara ini cukup berkelok-kelok, turunan dan tanjakan menjadi ciri khas jalan ini. Sepertinya tidak ada garis lurus.
Sepanjang perjalanan, kedua sisi kawasan masih didominasi oleh hutan. Rumah hunian hanya tersedia di beberapa titik.
Akses kedua menuju IKN kini bisa dilakukan melalui jalur laut, tepatnya melalui teluk Balikpapan. Selain itu, Danis menjelaskan melalui jalur laut, masyarakat dari Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan bisa langsung menuju Pelabuhan Semayang.
Dari Pelabuhan Semayang, kendaraan yang bisa digunakan hanya speedboat menuju Dermaga Cita Sabut. Saat ini dermaga tersebut masih berstatus private access dari perusahaan kayu PT. ITCI Hutani Manunggal.
“Akhirnya bisa 1,5 jam, bisa lebih cepat tergantung kapal dan situasinya,” ujarnya.
Ke depan, Kementerian Perhubungan akan mengembangkan jalur laut agar lebih efektif digunakan. Nantinya angkutan laut juga akan disediakan dengan lebih beragam, misalnya akan ada kapal penumpang yang lebih besar seperti feri.
“Kementerian Perhubungan akan mengembangkan pelabuhan karena sudah ada Pelabuhan Kariangau dan Pelabuhan Semayang. Pelabuhan Semayang digunakan untuk umum, sedangkan Pelabuhan Kariangau untuk industri,” lanjut Danis.
Simak Video “Rusia Tertarik Investasi di IKN: Kami Punya Pengalaman Pindahkan Ibu Kota”
[Gambas:Video 20detik]