Jakarta –
Sejak kemarin, media sosial ramai dengan mobil Toyota Avanza milik pemerintah yang nekat melawan arah di kawasan Gunungkidul, Yogyakarta. Kendaraan bernomor G 9504 TC diduga milik Sekretaris DPRD Kabupaten Batang.
Melalui video singkat yang diunggah akun Instagram @batanginfo.id, mobil milik pemerintah yang semula terjebak macet itu keluar jalur dan masuk ke arah berlawanan. Namun mengingat kondisi jalan yang sempit, tindakan pengemudi tersebut membuat mobil dari arah lain tidak dapat melaju dan tidak dapat melintas.
Menariknya, mobil milik pemerintah itu akhirnya ‘ditabrak’ minibus, truk, dan sejumlah sepeda motor dari arah berlawanan. Kendaraan mundur perlahan karena tidak ada jalan untuk pergi.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Viral lagi lur, mobil milik Pemkab Batang harus menepi. Diduga kejadian itu terjadi di Gunungkidul, Jogja. Jauh sekali,” tulis pengelola akun @batang.info dikutip detikOto, Sabtu (26/11/2022).
Mobil plat merah itu melaju melawan arah di Gunungkidul. Foto: tangkapan layar Batang.info.
Setelah kami telusuri identitasnya, ternyata mobil Avanza hitam bernomor polisi G 9504 TC tersebut merupakan kendaraan pengamanan tahun 2014 yang digunakan sebagai mobil dinas Sekda Kabupaten Batang.
[Gambas:Instagram]
Penjelasan Polisi
Kapolres Bantul Iptu Fikri Kurniawan membenarkan kejadian yang viral tersebut terjadi di ruas jalan Jogja-Wonosari, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Kamis (24/11/2022).
Menurutnya, kejadian serupa kerap terjadi di jalur tersebut karena ada aturan pembukaan dan penutupan jalan. Namun, khusus untuk kejadian kemarin, Fikri menilai pengemudi kurang tertib dalam antrean saat membuka dan menutup jalur.
“Ya sering terjadi, karena pengendara kendaraan roda dua dan empat tidak antre dengan tertib. Karena rekayasa dilakukan dengan buka tutup, dan kejadian ini memang akan menyebabkan keterlambatan,” kata Fikri dikutip detikOto dari detikJateng.
Mobil plat merah itu melaju melawan arah di Gunungkidul. Foto: tangkapan layar Batang.info.
Dia membenarkan, polisi sebenarnya sudah memasang rambu larangan saling mendahului di jalur buka-tutup. Bahkan, dia sudah memasang pembatas jalan dari pembatas air. Namun, masih ada pengendara mobil yang ugal-ugalan dan tidak mengikuti petunjuk.
“Kami juga telah melakukan upaya-upaya seperti melakukan sosialisasi, memasang spanduk dan water barrier agar pengguna jalan lebih mengetahui kondisi sekitar. Tidak mau terburu-buru dan sebaliknya mengganggu aktivitas pengguna jalan lain tanpa memperhatikan jalan di sekitarnya,” ujarnya.
Simak Video “Dua Korban Longsor Gunungkidul Ditemukan, Terkubur Puluhan Meter”
[Gambas:Video 20detik]
(sfn/lth)