Jakarta –
Peristiwa itu terjadi di Desa Harapan, Lampia, Malili, Kabupaten Luwu Timur pada Jumat (10/2) sore. Insiden itu melibatkan sejumlah warga bersama personel keamanan PT Citra Lampia Mandiri yang dipimpin Zainal Abidinsyah Siregar.
Kejadian bermula sekitar pukul 13.30 WITA. Saat itu, sekelompok orang datang ke tanah milik seorang warga bernama Zubair. Warga menolak menggunakan lahan tersebut sebagai akses truk pengangkut bijih nikel untuk dibawa ke lokasi pengiriman yang dilakukan oleh PT CLM menurut Zainal Abidinsyah Siregar.
Aktivitas pengapalan di pelabuhan khusus tersebut diduga merupakan aksi pencurian bijih nikel milik manajemen PT CLM yang dipimpin oleh Helmut Hermawan selaku Direktur Utama. Kedatangan warga tersebut langsung disambut oleh petugas keamanan PT CLM dari kubu Zainal.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Berdasarkan laporan yang diterima dari kepolisian, dua truk pengangkut personel keamanan dari PT CLM mencegah kedatangan warga. Alhasil, terjadi pertengkaran hingga kejadian saling dorong dan dorong tak terelakkan.
Polisi dari Polres Luwu Timur dan anggota Koramil yang berada di lokasi berusaha mendamaikan kedua belah pihak. Aparat kepolisian telah mengamankan kedua belah pihak di kantor polisi. Polisi telah menengahi masalah ini.
Sementara itu, kuasa hukum Zubair, Didit, menyatakan tanah tersebut milik kliennya sesuai hak dan bukti dokumen lain. Menurut dia, Zubair memberi wewenang untuk memeriksa lokasi dan mengamankan tanah.
Urgensi datang ketika David Darmawan, salah satu tim hukum Zubair, memasuki tanah. “Saat saya di TKP tiba-tiba satpam di sana menolak saya masuk. Mereka menolak hingga beberapa warga yang datang bersama saya juga bereaksi,” kata David.
Menurut Didit, pihaknya datang bukan untuk membuat rusuh di tanah yang bersangkutan. Niatnya hanya ingin melihat lokasi kliennya sesuai kewenangan yang diberikan, namun tiba-tiba diusir
elemen dari kamp Zainal PT CLM.
“Tanah itu milik Zubair yang kebetulan juga karyawan PT CLM,” kata Didit.
Kabid Humas Polda Sulsel Kompol Komang Suarana menyatakan situasi dan kondisi di lokasi kejadian kondusif. Komang menyatakan tidak ada kejadian perkelahian, justru yang terjadi hanya dorong-dorong oleh kedua kelompok tersebut.
“Anggota polisi di sana juga sudah bijak melakukan mediasi, Kapolri sudah memimpin langsung.
Polisi di lokasi hanya melakukan penertiban agar suasana tetap kondusif,” kata Komang.
Simak Video “RI Kalah Gugatan Hentikan Ekspor Nikel, Moeldoko: Harus Berjuang Tanpa Henti”
[Gambas:Video 20detik]
(upl/upl)